Rubrik Tiket kali ini menghadirkan cerita tentang pangalaman perjalanan bersama Batik Air pada awal tahun baru 2019. Pada tanggal 11 Januari 2019, ada sebuah peristiwa yang menimpa keluarga saya di Kupang, hal ini menuntut saya untuk terbang ke KupangPenerbangan ke ambon ditempuh dalam waktu yang relatif lama, yaitu selama 5 jam 10 menit. Saya memilih penerbangan pukul 3.10 dan tiba di Kupang 07.10. Tentu lamanya waktu penerbangan secara langsung berbeda dengan transit. Bila transit maka akan bertmabh durasi waktu penerbangan dari 3 jam 10 menit. Dalam hal ini tentu lamanya waktu untuk sampai di kota Ambon atau bandar udara Patimura berbeda dengan penerbangan langsung.
Baca juga: Efektivitas
Penerbangan ini berlangsung pada awal tahun 2019. Saya ke Kupang dalam rangka acara keluarga. Penerbangan ini merupakan pengalaman keempat bagi saya dengan pesawat Batik Air. Pengalaman kedua adalah waktu kembali dari Ambon ke Jakarta. Dan ketika yaitu penerbangan Jakarta ke Medan. Setelah saya berada di pesawat dan duduk di tempat duduk sesuai nomor kursi yang ada dalam tiket. Kebetulan saya mendapat tempat duduk dekat jendela. Namun penerbangan berlangsung malam hari sehingga saya tidak dapat menyaksikan keindahan tempat-tempat tertentu yang dilewati oleh pesawat. Namun ketika memasuki wilayah Kupang, waktu pagi hari. Dengan demikian saya dapat melihat beberapa pemandangan kota Kupang, khususnya pelabuhan Teno. Sudah banyak perubahan. Saya melihat dari atas pesawat, ada kapal-kapal yang menurut dugaan saya pasti kapal Tol Laut. Selain itu saya amati dari dalam pesawat keindahan kota kupang,khususnya pantai dan pula Kera serta padang rumput safana dan pohon-pohon Lontar yang mengingatkan saya lagu Folbamora. Saya begitu memperhatikan beberapa pemadangan sampai pesawat sampai pesawat mandarat pukul 07.10 di Kupang.
Dalam penerbangan dengan Batik Air, saya menonton Video yang ada di depan yaitu dibelakang kursi penumpang yang di depan saya. Saya menonton beberapa video, termasuk mengikuti rute penerbangan pesawat sampai saya tertidur. Ya ini cara saya untuk menghindari ketakutan terhadap goncangan pesawat ketika memasuki area yang berawan atau wilayah-wilayah tertentu yang biasanya membuat pesawat mengalami goncangan-goncangan. Ketika terbangun dari tidur, pesawat sudah masuk wilayah Kupang. Namun kami harus terbang memutar karena cuaca di bandara memburuk. Peristiwa ini hanya berlangsung beberapa menit, kemudian cuaca kembali normal dan pesawatpun siap untuk mendarat dengan sukses di bandar udara Patimura.
Sejak pengalaman penerbangan ini, bila hendak mengadakan penerbangan ke tempat yang jauh dan menempuh dalam waktu 3 sampai 6 Jam, saya memilih pesawat Batik Air. Ya ini hanya salera saya saja. Saya benar-benar menikmati layanan penerbangan bersama Batik Air ke Ambon pada beberapa tahun lalu. Pengalaman terbang bersama Batik Air sekiranya berulang pada waktu-waktu mendatang. Beberapa fasilitas, khususnya video di depan tempat duduk yang ditonton penumpang selamapenerbangan juga memanjakan penumpang yang menggunakan penerbangan bersama Batik Air. Makanan yang disuguhkan juga tentu punya kenikmatan tersendiri. Puas makan dan minum lalu tidur lagi menanti pesawat mendarat di tempat tujuan. Ya ini cerita pengalaman pertama terbang bersama Batik Air ke Ambon dan kembali dari Ambon ke Jakarta. Tentu pengalaman kita berbeda-beda dalam penerbangan dengan maskapai tertentu. Sukses untuk Batik Air
Ketika berada di kota Kupang,saya gunakan satu hari untuk berkunjung ke beberapa keluarga di Pasir Panjang, di belakang Darmaloka dan beberapa tempat di Kupang. Kemudian sore hari saya kembali ke tempat menginap untuk kemudian bersiap-siap melanjutkan penerbangan pada tanggal14 Januari 2019 ke Surabaya dan Surabaya ke Jakarta dengan pesawat Lion Air. Banyak perubahan yang terjadi di Kupang, saya meninggalkan kota Kupang pada tahun 1998, dan perbah kembali ke Kupang tahun 2012 dan awal 2019. Dalam rentang waktu yang relatif lama ini, saya menyaksikan bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi di kota kupang. Rasanya sonde mau balik tapi harus kembali ke Jakarta karena keluarga ada di Jakarta. Jalan ke bandara Eltari melalui jalur Liliba semasa saya berada di kota Kupang belum bisa dilewati,sekarang jalan Liliba menjadi jalur yang ramai. Banyak perkembangan di Liliba.
Semoga bermanfaat
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.