Pixabay.com
Ponakan saya meminta nama saya sesuai KTP dan tanggal lahir serta Nomor Induk Kependudukan (NIK). Saya berdomisili di Jakarta Timur maka tentunya NIK saya KTP warga DKI Jakarta. Saya tinggal menetap di DKI Jakarta sejak tahun 1994. Ketika saya ke Jakarta, Tol Tanjung Priuk -Cililitan baru dibangun, saya ke Jakarta pada tahun 1988. Saya katakan begitu karena ketika saya dari rumah paman saya yang tinggal di Tanjung Priuk ke Cililitan untuk selanjutnya ke daerah Jonggol, saya biasanya menggunakan Bis 43 Tingkat jadi bisa menyaksikan pembangunan Tol yang saya sebut di atas.
Ok sekarang saya balik lagi ke Tiket pesawat. Setelah mengirim data yang diminta ponakan, beberapa jam kemudian saya dapat kiriman via wa bahwa tiket saya sudah dibeli oleh ponakan dan dikirim via wa. Tiket yang dikirim ada 3 dengan rincian penerbangan sbb:
1. Penerbangan dari Jakarta menunju Makassar. Mengapa harus ke Makassar? Jawabnya penerbangan yang ponakan saya pilih adalah penerbangan transit. Jadi, saya harus berangkat dari Bandara Soekarta Hatta ke bandar udara Hasanudin Makassar. Nanti dari bandar udara Hasnudin, saya akan pindah pesawat untuk penerbangan ke kota transit yang kedua, yaitu Jayapura. 2. Tiket Penerbangan dari Jayapura ke Wamena. Saya harus ke Jayapura karena tidak ada penerbangan langsung ke wamena. Dengan demikian saya harus pindah pesawat di bandar udara Hasanudin. Tentu ini pengalaman pertama ke Papua. Tiket dari Makassar ke Jayapura juga telah dibeli oleh ponakan saya. Jadi, ini tiket kedua.
3, Tiket ketiga, yaitu penerbangan dari Jayapura ke Wamena. Tentu setelah saya tiba di Jayapura, saya pindah pesawat lagi untuk melanjutkan penerbangan ke Wamenea. Penerbangan dari Jayapura ke Wamena di tempuh dalam 35 menit. Ini berdasarkan tiket yang saya lihat. Namun pengalaman penerbangan dari Jayapura ke Wamena belum bisa saya pastikan berapa menit. Untuk sementara saya duga penerbangan berlangsung dalam waktu 35 menit.
Perjalanan dengan 3 tiket pesawat yang berbeda-beda untuk menuju satu kota tujuan yaitu Wamena. Seperti apa penerbangan saya dari Jakarta ke Makassar, dari Makassar ke Jayapuran dan dari Jayapura ke Wamena akan saya sampaikan dalam artikel berikutnya. Tentu saya alami perjalanan ini kemudian saya akan tulis dalam postingan berikutnya.
Satu hal yang saya senangi yaitu penerbangan pertama dengan pesawat yang saya suka karena pernah saya pakai untuk penerbangan Jakarta ke Ambon, Jakarta ke Kupang. Oleh karena itulah saya punya kesan tersendiri dengan layanan di pesawat yang pertama ini. Tentu pesawat kedua dan ketiga juga tetapi saya belum ada pengalaman layanan di peswat kedua dan ketiga. Pastinya ada kualitas layanan yang disiapkan oleh setiap maskapai penerbangan.
Oh ya saya hampir lupa. Ada satu informasi yang saya lupa yaitu harga tiket pesawat. Saya belum bisa sebutkan disini karena harga tiket itu ada di data ponakan saya. Ponakan saya yang membeli jadi saya tidak tahu pasti harga tiket tersebut. Nanti setelah ketemu ponakan maka saya akan memposting harga tiket untuk tiga tiket ini.
Satu hal yang saya sukai dari pekerjaan menjadi blogger adalah seorang blogger mampu mengubah pengalaman apa saja menjadi peluang untuk ide menulis. Seperti yang saya sudah lakukan untuk informasi tiket ini. Sebenarnya saya tidak perlu menulis tentang tiket untuk perjalanan ini. Namun saya ingin berbagi pengalaman kepada calon blogger atau blogger pemula bahwa kita bisa menjadikan salah satu atau pengalaman-pengalaman kita menjadi peluang penghasilan.
Awalnya saya mendapat ide inikarena saya kadang mengadakan perjalanan ke luar kota. lalu saya mulai berpikir mengapa saya tidak menulis pengalaman ini menjadi sebuah "niche Blog". Lalu saya memutuskan merumuskan tema blog tentang "Rubrik Tiket" dalam rubrik tiket ini saya akan menceritakan segala perjalanan saya yang berhubungan dengan tiket, seperti tiket pesawat, tiket kereta api, dll. Tentu tiket yang berhubungan dengan pengalaman perjalanan saya. Ibaratnya sebelum tiket itu saya buang ke sampah, saya jadikan menjadi sesuatu yang bernilai yaitu memberi penghasilan seperti yang Google Adsense katakan: "Ubahlah hobimu menjadi peluang penghasilan". Searah dengan ini, saya menjadikan diri saya seorang blogger entrepreneur. Artinya seorang blogger entrepreneur adalah orang yang mengubah sampah tiket menjadi peluang sukses yaitu mendapatkan penghasilan dari akun Adsense.
Saya melakukan ini karena saya sudah memiliki akun Google Adsense. Akun inipun saya peroleh dengan suatu perjuangan yang melelahkan karena ditolak berkali-kali sebelum diterima oleh Adsense tahun 2018. Dengan memiliki akun ini maka saya dapat menulis dan menghasilkan rupiah dari tiket-tiket yang saya pakai dan menulisnya untuk diposting sebelum dibuang ke tempat sampah.
Saya cukup menulis dan mempublikasi di blog, selanjutnya blog saya bekerja 24 jam untuk memberi penghasilan kepada saya. Tentu penghasilan yang tidak membuat orang kaya mendadak. Ada proses mendapatkan penghasilan online dengan cara menjadi "publisher Adsense.
Bila memungkinkan maka dapat beristirahat 1 malam di kota Jayapura. Tentu tempat istiraht juga banyak. Kita tinggal memilih hotel-hotel yang ada di Jayapura. Hanya saja saya tidak dapat memiliki pengalaman tersebut dalam perjalanan ke Wamena karena sudah dibeli tiket dari Jayapura ke Wamena. Bila saya menginap di kota Jayapura maka tiket saya tidak berlaku lagi alias hangus. Tentu ini akan mengecewakan ponakan yang sudah membeli tiket perjalanan untuk saya. Namun pengalaman menginap di Hotel dalam sebuah perjalanan seperti ini tentu menyenangkan.
Ada kegiatan lain atau katakanlah layanan yang tersedia di pesawat yaitu biasanya ada penawaran produk-produk tertentu yang dilakukan oleh pramugari pesawat. Mereka akan menawarkan kepada penumpang pesawat produk-produk yang mungkin diminati dan dibeli sebagai oleh-oleh dalam perjalanan. Kadang saya belanja seperti itu, bila ada penawaran produk yang saya sukai seperti topi, kaca mata dan lain-lain.
Akhir kata, "sebelum buang tiket perjalanan ke sampah, Jadikanlah menjadi sesuatu yang bernilai" (Yonas Muanley)
Semoga menginspirasi
Salam
Yonas Muanley
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.