Keindahan Laut dan Jembatan Merah Jayapura



Satu hari menjelang pembelian tiket untuk penerbangan pesawat dari Sentani ke Jakarta pada tanggal 31 Juli 2021. Saya menyadari bahwa Hidup ini tidaklah luput dari sejumlah rintangan. Rintangan yang saya maksudkan tentu berbeda-beda antara setiap orang. Saya memiliki sebuah pengalaman menarik, pengalaman itu merupakan sesuatu yang memilukan yaitu ketika kita punya kerinduan untuk cepat kembali ke tempat tinggal kita namun mendapat kendala atau terhalang keberangkatan karena Tes PCR yang hasilnya Positif.

Beberapa waktu yang lalu, saya mengalami perjalanan dari Wamena ke Jakarta melalui Sentani. Seperti biasanya dalam masa pandemi Covid-19, setiap yang melakukan penerbangan dengan pesawat ke darah tertentu antar propinisi, antar kabupaten selalu diwajibkan untuk tes antigen dan PCR. Bagi yang melakukan penerbangan seperti pengalaman saya dari Sentani ke Jakarta harus melakukan tes PCR di rumah sakit.

Saya menjalani persyaratan tersebut dengan cara mendatangi rumah sakit untuk dites PCR. Hasil tes itu menentukan keberangkatan dengan pesawat ke Jakarta dan sebaliknya. Saya tes pertama kali di salah satu rumah sakit negeri yang ada di kota Sentani dan hasilnya positif. Memang saya tidak mengalami banyak gejala seperti gangguan pernapasan dan gejala seperti demam atau panas tinggi dan batuk berat.
Saya kemudian melakukan isoman dan setelah beberapa hari, saya ke rumah sakit Provita yang ada di kota Jayapura. Hasil tes menunjukan saya positif. Karena gejalanya tidak terlalu berat atau OTG maka saya isolasi mandiri dengan konsultasi ke dokter Rumah Sakit Provita untuk mendapat obat. Hasil pemerisaan PCR saya bawa pada saat konsultasi ke dokter dan dokter memberi saya beberapa obat, diantaranya obat pembunuh virus. Ada 10 kapsul yang saya harus habiskan dalam 5 hari. Saya minum pagi dan malam setelah makan. Selain itu ada obat untuk pengencer batuk dan juga flu dan pilek dan beberapa vitamin.
Setelah konsumsi obat mulai dari tanggal 21 Juli sampai dengan 29 Juli 2021, saya kembali lagi ke Provita untuk dites PCR, puji Tuhan hasilnya Negatif. Dengan hasil PCR itu, salah satu ketua STT di Wamena membeli tiket pesawat untuk keberangkatan saya pada hari Sabtu 31 Juli 2021 dan tiba di Jakarta - sampai rumah pukul 09.00.

Pada hari Minggu 1 AGustus 2021, saya ke salah satu klinik untuk tes antigen. Maksud saya melakukan tes ini untuk keamanan di rumah. Hasil tes antigen menunjukkan Neatif. Lalu apa hubungan dengan video berikut ini tentang keindahan alam dan jembatan merah. Video ini saya ambil sewaktu pulang dari Tes PCR di salah satu rumah sakit swasta yang saya sebutkan di atas. Saya dibonceng oleh teman dengan menggunakan motor dalam perjalanan pulang ke Sentani. Kami berhenti sejenak di salah satu tempat yang memungkinkan untuk memandang keindahan laut dan jematan merah di kota Jayapura. Saya menghibur diri dengan cara mengambil rekaman tentang keindahan yang saya maksudkan di atas. Saya berusaha untuk tidak larut dalam kesedihan karena hasil tes PCR beberapa waktu sebelumnya dari tes PCR ketiga yang saya alami. Hasilnya tes PCR pada tanggal 29 Juli 2021 di Provita menunjukkan hasil Negatif. Saya sangat girang karena dengan hasil tes tersebut saya dapat membeli tiket untuk kembali ke Jakarta. Bayangkan saya tertahan di Sentani karena hasil tes PCR menyatakan saya positif. Saya kemudian datang ke dokter di RS Provita dan konsultasi untuk pengobatan. Akhirnya saya dapat obat dan konsumsi selama 10 hari dan kembali untuk tes PCR dengan hasil yang saya sudah sebutkan di atas.

Bila ada rekan-rekan atau siapa saja yang membaca artikel ini, mungkin sedang mengalami hal yang sama dengan saya dalam hal Tes PCR yang menunjukkan kita positif. Tetap semangat, lakukn konsultasi dengan dokter agar mendapat obat yang cocok. Setelah itu, letakkan obat tersebut di lantai atau di mana saja dan berdoa. Saya melakukannya dengan meletakan di lantai kamar tidur dan diatas tumpukan obat itu saya berdoa agar TUHAN Yesus menolong saya dalam proses pemulihan agar tes PCR Negatif. Puji TUHAN hasilnya tes PCR ketiga menunjukkan saya Negatif.

Sebelum saya ke Wamena, saya sudah divaksin pertama dan kedua. Ini keuntungan saya. Dengan vaksin tersebut menolong tubuh saya dalam mengantisipasi virus Covid-19. Artinya ada virus dalam tubuh saya tetapi virus itu sudah lemah dan tidak menulr kepada orang lain. Jadi, video berikut ini adalah hasil rekaman perjalanan Sentani ke Jayapura PP untuk tes PCR. Dalam perjalanan itulah saya membuat rekaman.

Selesai rekam menggunakan Tablet, kami melanjutkan perjalanan ke Sentani untuk kemudian menunggu hasil. Bila Tes PCR Negarif maka kita dapat membeli tiket untuk keberangkatan dengan pesawat, sebaliknya bila positif maka keberangkatan dengan pesawat pasti tertunda. Halitu saya alami di kota Sentani. Saya mengalami tes PCR 2 kali dan hasilnya psotof. Setelah minum obat antivirus yang diberidokter dan saya tes PCR lagi ternyata hasilnya Negatif. Dengan hasil inilah saya kemudian membeli tiket penerbangan dengan pesawat dari Sentani ke Jakarta. Harga tiket kira-kira Rp 2.400.000 an.

Sampai di Jakarta, saya menggunakan jasa sewa mobil dari Bandara Soekarno Hatta ke Jakarta Timur dengan harga Rp 300.000. Saya sengaja menggunakan sewa mobil agar saya cepat tiba di rumah saya di bilangan kampung Makasar Jakarta Timur.

Semoga bermanfaat.
SHARE

About Yonas Muanley

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.