Setelah berdiri dan menengok ke kiri dan kanan ke kemudian saya menemukan sebuah tempat pembelian e-tiket yang letaknya ada di bagian kanan pintu masuk bandara Hasanudin. Tentu ini merupakan layanan online. Ada seorang yang berdiri dekat mesin tersebut untuk layanan bagi penumpang yang membutuhkan sebuah tiket. Saya kemudian berjalan menuju ke tempat tersebut untuk membeli apa yang saya perlukan untuk menjadi jaminan masuk bandara dan penerbangan. Sebab tanpa kertas yang didalamnya tertera nama saya dan check ini untuk mendapatkan nomor kursi pesawat maka saya belum bisa terbang dengan pesawat ke Jakarta pada tanggal 30 Maret 2019. Bila terjadi hal itu maka saya harus menunggu beberapa jam untuk transaksi online agar bisa terbang ke Jakarta. Puji Tuhan, saya mendapat apa yang saya perlukan untuk keberangkatan ke Jakarta pada pukul 06.00 dengan pesawat Batik Air.
Saya sebenarnya mau membeli secara online ketika di Rantepao tetapi mengantisipasi resiko hangus tiket karena terlambat hadir di Bandara. Jadi ada teman yang sarankan agar saya membeli setelah ada di kota Makassar. Saran itu saya turuti. Namun harganya cukup mahal. Ya tidak apa-apa yang penting saya bisa terbang ke Jakarta, demikian pikirku. Dengan cerita ini, teman-teman yang kebetulan ke Toraja dapat mempertimbangkan pengalaman saya untuk menjadi masukan dalam memutuskan membeli karcis pesawat terbang.
Setelah membeli karcis, sayapun masuk ke dalam ruangan dengan mengikuti prosedur keamanan yang biasanya dilakukan di setiap bandara seperti melepaskan jaket, hp, topi, ikat pinggang untuk kemudian ditaruh dalam keranjang yang disiapkan dan dimasukan dalam ruang khusus dan kita mengambilnya setelah selesai melaui pintu masuk pemeriksaan. Saya kemudian mengenakan jaket, topi toraja, dan ikat pinggang lalu mencari serapan pagi di dalam ruangan sambil menunggu keberangkatan pesawat pada pukul 06.00.
Karcis pesawat penerbangan kota Makassar ke Jakarta pada tanggal 30 Maret 2019 saya simpan dengan maksud hendak menulis dan memposting di blog yang temanya sesuai perjalanan saya. Setelah itu saya akan membuang lembaran karcis tersebut atau memusnakan agar identitas dalam karcis penerbangan tersebut tidak disalah gunakan oleh orang yang tidakbertanggungjawab. Dalam karcis itu ada barkot sehingga sebelum kita membuang ke tempat sampah, sebaiknay kita sobek-sobek menjadi kepingan kecil sehingga tidak salah digunakan oleh orang yang menemukannya di sampah.
Inti postingan kali ini yakni menceritakan pembelian karcis pesawat yang saya lakukan pada tanggal 30 Maret 2019 yang saya simpan sampai pada tanggal postingan hari ini yakni tanggal, 12 April 2019. Saya simpan untuk kemudian saya jadikan sebagai bahan untuk saya menulis dan mempsoting di blog. Saya sudah memastikan bahwa informasi ini pasti dibutuhkan orang lain yang mengunjungi blog ini.
Karcis pesawat yang saya beli di bandara Sultan Hasanudin Airport itu namanya e-Ticket Itinerery. Saya bersyukur dengan fasilitas ini yang berada di bandara sehingga menolong orang yang punya pengalaman seperti saya. Jadi, bila belum punya karcis dan berada di bandara, silakan cari apakah ada layanan seperti pembelian online dengan mesin otomatis untuk layanan e-tiket.
Semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.